Bagi para mahasiswa perantauan yang tengah menempuh studi S1 maupun S2, tentu lekat dengan yang namanya 'ngekos' atau 'ngontrak'. Sebuah keputusan hidup yang akan dijalani tanpa orang tua selama hitungan tahun.
Beragam latar belakang menjadi alasan, mengapa harus ngekos dan memilih meninggalkan kampung halaman sementara waktu. Mulai dari masalah jarak yang ditempuh, efisiensi jadwal, dan keinginan untuk memulai hidup mandiri. Ngekos pun beragam jenisnya. Ada yang living cost by self atau living cost by share. Dari keduanya, living cost by share dikenal lebih murah karena biaya sewa bisa kita bagi dengan teman satu kamar. Bagi banyak wanita, hal seperti ini bisa dianggap menyenangkan tetapi juga tak sedikit yang mengakhirinya dengan rasa menyesal.
Mengapa bisa demikian? Karena ada banyak gesekan yang terjadi ketika kita memutuskan untuk berbagi privasi dengan teman baru. Oleh sebab itu, agar harmonisasi tetap terjaga baik sesama teman ada baiknya nih kamu yang ngekos memperhatikan 4 hal penting di bawah ini!
Apabila kamu adalah penghuni baru, maka cobalah untuk bersikap ramah dan sedikit terbuka dengan penghuni lama, terutama mereka yang sekamar. Keramahan selalu mendatangkan hal baik dan menyenangkan bagi siapa pun. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada persoalan pribadi saat awal kenal. Hal ini berguna untuk menghindari kita dari sikap lancang dan tetap membawa kesan baik.
Ketika sudah berjalan agak lama, cobalah untuk sedikit terbuka pada teman. Mengapa demikian? Karena hari-hari ke depan akan dihabiskan bersama, sehingga tidak ada salahnya untuk mencoba hal tersebut. Maksudnya terbuka di sini adalah ceritakan siapa orang tua, tinggal di mana, dan kuliah jurusan apa. Ya, hal-hal sederhana saja.
Hindari menelpon berjam-jam dan tertawa keras di waktu tidur maupun bangun bagi. Hal ini bisa mengganggu kenyamanan teman kita yang mungkin sedang lelah akibat nugas semalaman atau mereka yang tidak bisa tidur terlalu larut. Kalau hendak menelepon seseorang dengan tempo lama, cobalah keluar kamar dan pindah ke ruang tamu supaya tidak ada yang merasa terganggu.
Mungkin terdengar sepele, tetapi menyentuh barang-barang milik orang lain meski satu kamar dianggap tidak sopan serta melanggar batas privasi. Walaupun kita hidup bersama, tetapi bukan berarti bebas menyentuh barang teman begitu saja. Sebaliknya, bangunlah kebiasaan untuk meminta izin ketika hendak meminjam atau menggunakannya supaya tidak ada kesalahpahaman maupun tuduh menuduh.
Di era digital ini, tidak sedikit yang meluapkan kekesalannya di media sosial padahal hidup bersama. Alih-alih mengungkapkannya secara tidak langsung, berbicara dan mendiskusikan empat mata saat terjadi masalah dinilai merupakan solusi terbaik. Kita bisa tukar permikiran dan mencari solusi bersama tanpa harus menimbulkan masalah baru.
Mengapa? Karena menyampaikan masalah melalui media sosial mampu menimbulkan kesalahpahaman dan memicu rasa dendam. Sementara mengatakannya secara langsung merupakan cara bagaimana kita menghargai dan menghormati sesama tanpa harus melukainya di depan umum.
Nah begitulah kira-kira dari pengalaman yang saya dapatkan, semoga bermanfaat ya, Sisters.