Sisters, kanker serviks adalah kanker yang terjadi saat ada sel-sel di leher rahim alias serviks yang tidak normal, dan berkembang terus dengan tidak terkendali. Sel-sel abnormal tersebut bisa berkembang dengan cepat sehingga mengakibatkan tumor pada serviks. Tumor yang ganas nantinya berkembang jadi penyebab kanker serviks.
Leher rahim sendiri adalah organ yang berbentuk seperti tabung silinder. Fungsinya yaitu menghubungkan vagina dengan rahim.
Kanker ini adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi pada wanita di seluruh dunia, Sisters. Tapi, dengan tes pap smear yang rutin dapat membantu mengetahui adanya kanker serviks secara dini.
Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun, Sisters. Namun, semakin bertambah usia, risiko seseorang mengalami kanker leher rahim semakin besar.
Gejala kanker serviks bisa ditandai dengan ciri-ciri berikut ini:
- Perdarahan yang tidak wajar dari vagina. Misalnya perdarahan padahal kamu tidak sedang haid, menstruasi yang lebih panjang, perdarahan setelah atau saat berhubungan seks, setelah menopause, setelah buang air besar, atau setelah pemeriksaan panggul.
- Siklus menstruasi jadi tidak teratur.
- Nyeri pada panggul atau perut bagian bawah
- Nyeri saat berhubungan seks
- Nyeri di pinggang belakang atau punggung bagian bawah, dan kaki
- Badan lemas dan mudah lelah
- Berat badan menurun padahal tidak sedang diet
- Kehilangan nafsu makan
- Cairan vagina yang tidak normal, seperti berbau menyengat atau disertai darah.
- Salah satu kaki membengkak.
Kapan harus cek ke dokter?
Sebenarnya semua wanita, terutama yang sudah menikah atau aktif secara seksual, harus ke dokter untuk memeriksakan diri dan mendapatkan vaksin HPV. Tidak perlu menunggu sampai muncul ciri-ciri kanker serviks baru mencari bantuan medis.
Wanita yang berusia di atas 40 tahun juga sangat disarankan untuk periksa ke dokter dan melakukan tes pap smear secara rutin. Pasalnya, semakin bertambah usiamu makin rentan terhadap kanker ini. Sedangkan kamu mungkin saja tidak merasakan berbagai gejala kanker serviks yang sudah mulai menyerang.
Apa saja penyebab kanker serviks?
Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau disingkat HPV. Ada lebih dari seratus jenis HPV, tapi sejauh ini hanya ada kira-kira 13 jenis virus yang bisa jadi penyebab kanker serviks. Virus ini sering ditularkan melalui hubungan seksual.
Beberapa jenis HPV tidak menyebabkan gejala sama sekali. Namun, sebagian jenis bisa menyebabkan kutil pada kelamin, dan beberapa bisa jadi penyebab kanker serviks. Hanya dokter yang bisa mendiagnosis dan memastikan seberapa bahaya jenis HPV yang kamu alami.
Siapa yang berisiko terkena kanker serviks?
Faktor risikonya antara lain, infeksi human papilloma virus, merokok, kurang konsumsi buah dan sayur, obesitas, penggunaan pil KB jangka panjang, sudah beberapa kali hamil dan melahirkan, hamil atau melahirkan di usia sangat muda, diethylstilbestrol yaitu obat hormonal yang diberikan pada wanita untuk mencegah keguguran.
Selain itu ada juga faktor keturunan, dan usia. Perempuan di bawah usia lima belas tahun memiliki risiko paling rendah terhadap kanker ini. Sedangkan risiko semakin meningkat pada wanita berusia di atas 40 tahun.
Bagaimana cara mendiagnosanya?
Tes pap smear. Dokter juga dapat melakukan tes lainnya untuk melihat sel kanker atau pre-kanker pada serviks jika tes pap smear menunjukkan malfungsi perubahan sel, seperti biopsi.
Beberapa tes yang mungkin diperlukan untuk mengonfirmasi jika kamu memiliki kanker serviks adalah Kolposkopi yaitu prosedur yang dilakukan dengan mikroskop kecil dengan sumber cahaya di ujung digunakan untuk memeriksa serviksmu, dan Cone biopsy, yakni prosedur kecil yang dilakukan di bawah obat bius. Bagian kecil berbentuk kerucut pada serviks akan diangkat untuk diperiksa.
Apabila dokter yakin kamu memiliki gejala kanker serviks, dokter kemudian akan memeriksa seberapa parah kondisi (tahap stadium) kanker. Tesnya dapat meliputi hal-hal di bawah ini.
- Memeriksa rahim, vagina, rektum, dan kemih apabila terdapat kanker.
- Tes darah untuk memeriksa kondisi sekitar organ, seperti tulang, darah dan ginjal.
- Tes imaging (pemindaian). Tujuan tes ini yaitu untuk mengidentifikasi tumor kanker dan apabila sel kanker telah menyebar.
Apa obat kanker serviks yang sering digunakan?
Biasanya, ada tiga pilihan penanganan utama untuk kanker serviks, operasi, radioterapi dan kemoterapi.
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks?
- Berbicara dengan keluarga, teman-teman atau konselor dapat membantu. Kamu juga bisa menanyakan dokter mengenai komunitas penyintas (survivor) dan pengidap kanker serviks.
- Tes pap smear
- Jika kamu berusia di bawah 26 tahun, kamu bisa mendapatkan vaksin HPV
- Hindari terinfeksi HPV dengan melakukan hubungan seks yang aman
- Hidup sehat dengan menjaga pola makan bernutrisi seimbang, rajin berolahraga sesuai dengan kemampuan dan saran dokter, istirahat yang cukup, mengelola stres, berhenti merokok dan minum alkohol, serta mengurangi paparan zat berbahaya misalnya dari polusi, pestisida, dan makanan kemasan.