Emas sebagai pilihan investasi sudah cukup populer di tengah-tengah masyarakat. Berbeda halnya dengan perak, yang masih kalah peminat dibandingkan emas. Sebabnya, sebagian besar orang masih meyakini bahwa satu-satunya logam mulia yang dapat dijadikan pilihan investasi hanyalah emas.
Nyatanya, perak juga bisa dijadikan pilihan investasi, lho, Sisters. Meskipun sama-sama menarik, keduanya memiliki perbedaan di berbagai sisi. Penasaran apa saja perbedaannya? Simak, yuk!
Emas
Emas atau logam mulia menjadi salah satu alternatif investasi yang sangat digemari, karena emas memiliki beberapa kelebihan umum, antara lain:
Dalam jangka panjang, emas dinilai lebih aman karena layaknya properti, emas juga semakin langka.
Kelangkaan ini akan menyebabkan harga emas akan terus naik. Sesuai logika, di mana dengan demand yang tetap dan supply-nya semakin menurun, harga sebuah benda akan semakin naik. Karena berbagai kelebihan inilah, sebagian besar orang masih meyakini bahwa satu-satunya logam mulia yang dapat dijadikan pilihan investasi hanyalah emas.
Padahal kenyataannya masih banyak logam mulia lainnya, misalnya saja perak. Perak memang tidak sepopuler emas, namun sangat dibutuhkan dalam industri, jauh lebih banyak dibandingkan emas. Dengan demikian, logam yang satu ini juga pantas dipertimbangkan sebagai instrumen investasi.
Perak
Kebanyakan perak diproduksi sebagai produk samping penambangan tembaga, emas, timah, dan seng. Jumlahnya pun jauh lebih melimpah daripada emas, sehingga kerap digunakan untuk kebutuhan industri.
Kemurniannya biasanya diukur berbasis per-mil; paduan murni 94% dijelaskan sebagai “0,940 fine”. Perak adalah logam mulia lainnya yang juga umum digunakan sebagai perhiasan. Namun sayangnya nilainya tidak setinggi emas.
Jadi, apa, sih, sebenarnya perbedaan investasi emas dan perak?
Manfaat Emas dan Perak
Seperti telah diungkapkan di atas, emas umum digunakan sebagai sebuah standar keuangan di berbagai negara. Selain itu emas juga kerap dilebur dengan logam lain karena sifatnya yang lunak untuk dijadikan perhiasan.
Karena nilainya yang tinggi, emas kerap dijadikan lambang kekayaan dan digunakan oleh para raja atau petinggi. Emas juga dinilai melambangkan kekayaan.
Sedangkan perak, karena jumlahnya yang cukup melimpah, tidak mengalami kelangkaan layaknya emas. Dengan demikian, alih-alih digunakan sebagai perhiasan, perak kerap dimanfaatkan untuk kebutuhkan industri.
Misalnya saja sebagai bahan baku seperti pada panel surya, penyaringan air, peralatan makan dan perabotan bernilai tinggi (muncullah istilah silverware).
Namun, keduanya nyatanya digunakan dalam investasi, di mana banyak dikenal koin emas (dinar) atau emas batangan. Dalam kasus perak, yakni dalam bentuk koin (dirham) dan perak batangan. Keduanya diproduksi oleh PT Aneka Tambang (Antam).
Harga Emas dan Perak serta Potensi Naik Turunnya
Karena tingkat kelangkaannya yang berbeda, harga emas cenderung lebih tinggi daripada perak. Dengan demikian, emas kerap dijadikan standar keuangan sedangkan perak hanya sebagai pengganti emas bagi mereka yang tidak mampu membeli emas.
Sedangkan dalam perubahan harganya, keduanya juga memiliki faktor pemicu yang berbeda.
Emas sensitif terhadap kebijakan keuangan global dari negara yang bersangkutan, sedangkan perak sensitif terhadap naik turunnya permintaan industri yang membutuhkan perak seperti ulasan sebelumnya (industri listrik, perhiasan dan lainnya).
Faktor eksternal lain pemicu harga perak adalah kebijakan asosiasi produsen dan konsumen perak di pasar berjangka (COMEX) yang biasanya erat kaitannya dengan fisik emas dan perak itu sendiri.
Pasar Emas dan Perak
Emas memiliki pasar yang sangat luas, dan umumnya perdagangannya dimanfaatkan sebagai sarana dalam berinvestasi. Oleh karena itulah tingkat jual beli per harinya sangat tinggi.
Tetapi jangan salah, meski perak hanya memegang sebagian kecil dari pasar logam mulia namun umumnya perdagangannya digunakan untuk kebutuhan industri.
Dengan demikian permintaan akan perak juga terus meningkat, bahkan dewasa ini disebut-sebut sudah menyaingi pasar emas.
Imbal Hasil Investasi Emas dan Perak
Emas memang sudah umum dijadikan sebuah instrumen investasi. Namun umumnya keuntungannya baru bisa dirasakan dalam jangka panjang. Karena harganya fluktuatif namun cenderung naik, umumnya emas merupakan salah satu jenis investasi yang cukup aman.
Berbeda dengan emas, perak umumnya lebih cepat naik turunnya, sehingga kamu bisa memperoleh keuntungan dalam jangka lebih pendek selama menggunakan strategi investasi yang tepat.
Berbeda kalau berinvestasi dengan cara trading online. Investor emas ataupun perak dapat meraup keuntungan dari naik turunnya harga di pasar.
Namun di sini emas lebih aman karena volatilitas harga di pasar cenderung stabil. Sementara perak memiliki volatilitas yang lebih tinggi.
Risiko Investasi Emas dan Perak
Setiap investasi tentu memiliki risikonya sendiri-sendiri, dan hal ini menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan keberhasilan investasi.
Seperti telah kamu ketahui tentunya, kedua logam mulia ini merupakan investasi yang berbentuk fisik. Artinya kamu berinvestasi dengan kuasa penuh atas fisiknya (real asset), bukan hanya berbentuk kertas atau sebuah surat (financial asset).
Sebagai contoh, bila kamu membeli emas, maka kamu memperoleh kepemilikan mandiri, di mana emas batangan tersebut adalah milik kamu sepenuhnya. Dengan kata lain, kamu memiliki kuasa penuh atas emas tersebut.
Dengan demikian, jelas bahwa salah satu risiko investasi emas atau perak adalah dari segi penyimpanan. Kehilangan fisiknya sama dengan kehilangan investasi kamu, sehingga diingatkan akan perluya tempat penyimpanan yang aman jika ingin meminimalisasi risiko investasi emas atau perak. Sedangkan jika dilihat dari faktor lain, maka perbedaan risiko investasi emas dan perak adalah dari likuiditasnya.
Jika dibandingkan likuiditasnya, emas lebih likuid karena sebagian besar orang di Indonesia lebih menyukai emas sebagai pilihan investasi. Emas sangat mudah dicairkan atau diuangkan, bahkan melebihi properti, saham, reksa dana, dan investasi berbasis kertas lainnya. Sebagai contoh, saat kamu ingin mencairkan emas, kamu tinggal berangkat ke toko emas, pegadaian, atau bank dan dana dapat cair saat itu juga. Sedangkan, dalam trading online, baik emas maupun perak memiliki risiko. Namun perak cenderung lebih fluktuatif dibandingkan dengan emas. Sehingga risikonya lebih mengarah ke jangka pendek.
Kesimpulan: investasi banyak jenisnya, jadi pilih sesuai preferensimu, Sisters.
Jika melihat dari definisinya, investasi merupakan pengeluaran yang berhubungan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang atau masa depan.
Yang penting di sini adalah selalu pilih investasi yang bisa memaksimalkan manfaatnya bagi kebutuhan kamu. Adapun beberapa manfaat dari investasi adalah sebagai berikut ini:
Nah, selamat memilih instrumen investasimu, Sisters!