Sisters, kenapa perempuan dianjurkan untuk melakukan cek kesehatan? Apakah laki-laki tidak dianjurkan? Kita sering merasa sehat-sehat saja, baik-baik saja. Hal ini lantas membuat kita merasa tidak membutuhkan cek kesehatan. Tak ada keluhan apapun, tak ada yang tak enak di badan, untuk apa melakukan cek kesehatan?
Cek kesehatan bermanfaat untuk memastikan tubuh berada dalam kondisi baik-baik dan sehat. Baik laki-laki maupun perempuan dianjurkan untuk melakukan cek kesehatan secara rutin. Kita bisa melakukan tindakan pencegahan jika dalam cek kesehatan ditemukan petunjuk-petunjuk yang bisa mengarah pada terjadinya suatu penyakit kalau kita pola hidup kita salah, lho, Sisters.
Nah, sebagai perempuan, kita diciptakan dengan takdir biologis yang spesifik, berbeda dengan laki-laki. Penting bagi perempuan untuk tetap sehat karena perempuan mengemban tugas biologis yang tidak mudah dan tidak ringan. Perempuan adalah penyambung kehidupan selanjutnya, penyambung generasi selanjutnya. Dengan kodrat itu, diharapkan perempuan melahirkan generasi-generasi yang sehat lahir batin.
Dengan kodrat spesifik yang dimilikinya, perempuan dianjurkan lebih menjaga tubuhnya. Rajin melakukan cek kesehatan akan sangat membantu perempuan dalam menjalani tugas-tugas hidupnya. Secara umum, ada beberapa jenis cek kesehatan yang perlu dijalankan kaum perempuan untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini. Simak, yuk, Sisters!
Kenapa cek tekanan darah penting, Sisters? Kondisi tekanan darah adalah salah satu indikasi utama yang berkaitan dengan beberapa penyakit, seperti penyakit jantung dan stroke. Dalam kondisi sehat, pemeriksaan tekanan darah biasanya dianjurkan sekali sampai dua kali dalam satu tahun. Jika sedang berada dalam pengawasan dokter, bisa jadi cek tekanan darah menjadi lebih sering sesuai kebutuhan.
Sisters, cek kolesterol akan memberikan informasi tinggi atau rendahnya tingkat kolesterol dalam tubuh kita. Kadar kolesterol yang tinggi meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Tes kolesterol bisa terkait dengan cek kesehatan tambahan, seperti riwayat kesehatan bawaan keluarga.
Salah satu faktor pencetus terjadinya diabetes adalah faktor keturunan, Sisters. Hal ini penting untuk diketahui karena perempuan akan mengalami masa kehamilan dan persalinan. Tidak sedikit kasus diabetes datang ketika seorang ibu sedang berada dalam kondisi hamil atau melahirkan.
Sisters, salah satu jenis tumor/ kanker yang jumlah kasusnya terus mengalami peningkatan adalah tumor/kanker payudara. Di Indonesia, kanker payudara menempati urutan kedua jenis kanker yang paling sering ditemukan, setelah kanker servik. Meningkatnya kanker payudara berhubungan secara spesifik dengan hamil, menyusui, penggunaan alat kontrasepsi hormon, dan riwayat kesehatan yang berkaitan dengan penderita kanker pada keluarganya.
Nah, maka dari itu, perempuan wajib untuk memeriksakan payudara karena potensi terkena penyakit tumor/kanker payudara cukup besar. Saat ini berbagai rumah sakit sudah melayani pemeriksaan payudara, dengan berbagai alat canggih untuk mendeteksi ada atau tidak adanya kanker. Selain itu ada langkah yang bisa dilakukan secara mandiri untuk melakukan pemeriksaan pada payudara sendiri, sehingga bisa mengantisipasi gejala tumor/ kanker payudara lebih dini, ya, Sisters.
Pap smear adalah cek kesehatan rahim untuk mengetahui ada peradangan atau infeksi. Pap smear bisa mendeteksi keberadaan sel yang mengalami kelainan. Kelainan sel merupakan embrio dari kanker.
Sisters, tes kepadatan tulang sangat penting karena perempuan secara alami mengalami penurunan hormon estrogen pada saat menopouse. Penurunan hormon estrogen berpengaruh pada kepadatan tulang. Risiko munculnya osteoporosis–tulang keropos–akan muncul berkaitan dengan berkurangnya kepadatan tulang.
Fase kehidupan perempuan sejak haid, masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui membuat perempuan membutuhkan yodium dalam jumlah yang lebih besar, Sisters. Terkadang, kebutuhan akan yodium yang cukup tidak terpenuhi lewat asupan makanan. Kondisi ini bisa menimbulkan gangguan tiroid. Gejala yang bisa dirasakan adalah, badan lesu, mood menurun, berat badan, perubahan pola tidur, kemungkinan merupakan gejala kekurangan tiroid.
Sebenarnya masih ada beberapa jenis cek kesehatan lagi yang bisa kamu lakukan, Sisters. Namun, tujuh tes kesehatan di atas sudah bisa menerangkan kondisi tubuh perempuan secara umum, apakah dalam kondisi sehat atau kurang sehat. Jadi, jangan sepelekan pemeriksaan kesehatan, ya! Kalau bisa mencegah, buat apa mengobati?
Sumber Info: Kemen PPPA RI