Sisters, menurut yang tertulis pada situs wikipedia.org, Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu busana khas Indonesia. Ulos secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera utara. Dari bahasa asalnya, ulos berarti kain. Cara membuat ulos serupa dengan cara membuat songket khas Palembang, yaitu menggunakan alat tenun bukan mesin.
Nah, jika kamu ingin melihat ragam koleksi kain tenun Ulos, kamu bisa datang ke pameran Ulos yang digelar di Museum Tekstil Jakarta mulai 20 September hingga 7 Oktober 2018. Tema yang diusung adalah Ulos, Hangoluan & Tondi. Barang-barang yang dipamerkan merupakan koleksi pribadi milik Devi Pandjaitan bersama Kerri Na Basaria.
Dilansir dari travel.kompas.com, Devi Pandjaitan memberikan pernyataan mengenai tema yang diusung: “Hangoluan yang berarti Kehidupan dan Tondi berarti Jiwa. Hal ini menggambarkan kain Ulos merupakan gambaran kehidupan dan jiwa masyarakat Batak”
Untuk menarik minat anak muda, dalam pameran ini juga berkolaborasi dengan desain interior muda Indonesia, Mita Lukardi. Hadir pula kain-kain ulos lengkap dengan instalasi dekor yang menceritakan secara detil mengenai tahapan kehidupan. Salah satu instalasi modern yang ada di pameran adalah motif Ulos yang tertuang di anyaman rotan sepanjang 25 meter, Sisters.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, menilai Ulos adalah kebanggan Indonesia. Menurutnya, kain Ulos tidak hanya menyimpan tradisi Batak yang kental dan sarat makna, tapi juga disebut sebagai representasi dari semesta alam. Di masa lampau, perempuan-perempuan Batak bangga menenun, memakai, dan mewariskannya kepada keluarga sebagai suatu pusaka.
Selain itu, kain ulos tidak mudah lekang dengan panas, dan tidak lapuk dari hujan, Sisters. Keistimewaan lainnya adalah ditemukannya fakta bahwa ulos salah satu peradaban tertua di Asia. Adapun pameran ini dilakukan untuk melestarikan budaya, juga menanamkan rasa cinta terhadap kain tenun ulos kepada generasi muda seperti kamu, Sisters.
Yuk, Sisters, jangan lewatkan pameran Ulos ini!