Hai Sisters! Bicara tentang perkembangan dunia fashion hijab di Indonesia, tentunya tidak terlepas dari seorang desainer yang selalu memberikan karya-karya terbarunya yang meramaikan perkembangan dunia fashion. Siapa saja mereka? Yuk, simak di bawah ini!
Dian Pelangi
Foto: Instagram / @dianpelangi
Siapa yang tidak kenal dengan Dian Pelangi, desainer muda asal Palembang yang lahir pada tahun 1991 ini. Hampir seluruh hijaber di Indonesia mungkin sudah mengenal siapa sosok Dian Pelangi ini. Dengan kepopulerannya, maka tidak salah lagi jika Dian Pelangi menempati posisi pertama dalam dunia fashion busana muslim Indonesia yang mampu Go Internasional dikenal mancanegara.
Dian dapat dikatakan sebagai pelopor trend hijab yang stylish dan modis pada era ini. Selain diminati di Indonesia, karya Dian Pelangi juga sangat digandrungi di dunia Internasional. Sehingga Dian Pelangi pun mengibarkan sayap karirnya sampai ke mancanegara, mulai dari benua Eropa, Asia maupun Australia. Bahkan di tahun 2015 yang lalu, dirinya berkesempatan memamerkan karya-karyanya di Amerika dalam dua ajang berbeda, yaitu DC fashion Week dan juga New York Couture Fashion Week.
Restu Anggraini
Foto: Instagram / @restuanggraini
Restu Anggraini, wanita 27 tahun. Desainer muda pemilik Brand ETU yang juga merupakan jebolan Program Indonesia Fashion Forward. Meskipun usianya terbilang muda, namun tidak demikian dengan karya rancangannya. Lewat brand ETU tersebutlah Restu Anggraini menorehkan prestasi Internasional dengan memamerkan karya rancangannya di ajang fashion bergensi dunia Mercedez-Benz fashion Week Tokyo (MBGWT) di Jepang pada awal tahun 2015 yang lalu. Tidak hanya di tokyo, Restu Anggraini juga diminta untuk membawa koleksinya muslimnya yang maskulin dan minimalis itu untuk tampil di Turki.
Salah satu yang mencirikan Indonesia dari brand ETU adalah “Gaya Anyaman”. Dari Brand ETU tersebutlah Restu Anggraini masuk kedalam Desainer Hijab Indonesia Go Internasional.
Windri Dhari
Foto: gettyimages.co.uk
Seorang desainer dari Indonesia yang berhasil memamerkan karyanya pada ajang fashion Mercedez-Benz di Tokyo Fashion Week. Karya tersebut diberi nama NurZahra. Diantara sekian banyak calon desainer Asia yang bersaing untuk menjadi pusat perhatian di Tokyo Fashion week tersebut, salah satu yang paling memukai adalah sebuah label asal Indonesia dalam memadukan kepala Muslim tradisional dengan haute couture.
Label NurZahra memiliki makna “Cahaya terang” dalam bahasa arab. Dari arti kata tersebut, NurZahra memiliki keinginan untuk membuktikan bahwa penutup kepala dan leher perempuan yang umum dalam dunia Islam masih dapat terlihat menarik. Nama Desainer Hijab Indonesia dibalik Label NurZahra ini adalah Windri Dhari. Beberapa karya rancangannya telah dijual di online shop asal Jepang, Kiei Tokyo.
Jenahara Nasution
Foto: Instagram / @jenaharanasution
Perempuan kelahiran 27 Agustus 1985 ini sepertinya menuruni bakat mendesain dari sang ibu yang juga desainer Indonesia yaitu Ida Royani.
Jenahara juga pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional dengan memamerkan karyanya di Hongkong Fashion Week beberapa tahun lalu. Dirinya pun memiliki 3 brand yang bernama Jenahara untuk ready to wear, Jenahara Nasution untuk busana yang limited edition, dan Jenahara by Ida Royani yang merupakan label kerja sama dengan sang Ibunda.
Ria Miranda
Foto: Instagram / @riamiranda
Perempuan yang bernama lengkap Indria Miranda atau yang lebih dikenal dengan Ria Miranda juga menjadi desainer hijab yang pernah membawa nama Indonesia ke kancah Internasional, yaitu dengan menggelar fashion show di Virgin Australia Melbourne Fashion Festival (VAMFF) 2016.
Bahkan, pemilik dari brand Riamiranda ini termasuk salah seorang tokoh perancang busana yang dianggap mempengaruhi trend busana muslim yang berkembang pesat di kalangan perempuan di Indonesia.
Vivi Zubedi
Foto: Instagram / @vivizubedi
Belum banyak desainer busana muslim yang mengkhususkan dirinya untuk merancang abaya, gamis panjang yang didominasi oleh warna hitam dan dihiasi berbagai corak. Namun ada satu desainer Indonesia yang telah mendedikasikan dirinya untuk merancang abaya, yakni Vivi Zubedi.
Vivi mengawali kariernya sebagai seorang desainer pada 2011 silam. Potongan abaya yang simpel dan longgar membuat wanita terlihat lebih anggun dan feminin saat mengenakan karyanya. Ia menerapkan corak etnik pada desainnya. Ia pernah memamerkan karyanya di London dan memiliki butik di New York, Amerika bersama sejumlah desainer lainnya, Sisters!