Passion is a choice. You need to choose to be great. It's not a chance, it's a choice.
– Eliud Kipchoge
Statement ini mewakili cerita Anggia Silalahi, seorang yang begitu passionate di bidang lari dan menemukan apa yang menjadi true calling setiap kita dalam menjalani sesuatu yang kita sukai, sesuai dengan bakat dan minat yang kita miliki. Dan temukan juga bahwa lari bisa digunakan sebagai “ Me Time “ . Simak ceritanya berikut ini!
Hai Anggia! Senang bisa berkesempatan berbincang dengan Anggia. Terima kasih untuk waktunya, ya! :)
Sama - sama
Bisa diceritakan siapakah sosok seorang Anggia Silalahi?
Saya seorang pelatih lari (Running Coach) dari movement yang saya bangun di tahun 2013 yang saya sebut dengan “The New Habit”. Visinya adalah “Healthy Habit for Indonesia”. Jadi saya mengedukasi publik melalui workshop kesehatan dan juga training program yang disebut “TransformME program”, dimana saya memperkenalkan dan melatih client saya untuk memulai pola hidup sehat melalui olah raga lari.
Saya juga Co-founder dari Reborn Runners dimana kami membangun komunitas lari untuk setiap orang yang ingin memulai hidup sehat melalui olah raga lari. Kami memberikan dan mengedukasi member yang bergabung dengan program – program pelatihan yang berbeda setiap minggunya dengan tujuan agar mereka dapat berlari lebih jauh dan lebih cepat dengan teknik yang benar.
Itu adalah moto dari komunitas Reborn Runners #FURTHERFASTER.
Apa saja yang sedang dikerjakan saat ini?
Selain melatih client secara one on one saya juga sedang melatih group training untuk member Reborn Runners yang akan berlari di event “2XU run” di bulan November 2017. Dan saya pribadi sedang berlatih untuk mempersiapkan race yang akan saya ikuti di Tokyo Marathon 2018 nanti.
Berawal dari apa sih, bidang olah raga yang sekarang ditekuni Anggia?
Kecintaan saya terhadap olah raga lari dimulai ketika seorang teman baik saya : Redauly Tambunan, yang men-challenge saya untuk mencoba mengikuti lomba lari 10K di Samsung Run 2013. Saya berhasil menyelesaikan first race saya dengan jarak 10K dalam pencatatan waktu 54 menit. Saat itu saya mulai sadar bahwa saya memiliki potensi yang cukup besar jika saya terus menekuni olahraga lari ini sampai sekarang.
Apa sebenarnya yang dicari oleh seorang Anggia Silalahi nih, ketika sedang berolahraga?
Saya punya moto “Semakin tua, semakin jadi”, cuman yang saya maksud semakin jadi yang lebih baik tentunya. Jika Tuhan berkenan saya kepingin masih bisa join event lari Marathon dan berlari bersama dengan cucu saya one day, so untuk itu mulai dari sekarang saya bukan hanya menjaga tetapi melatih kesehatan, kekuatan dan ketahanan tubuh saya melalui olahraga lari.
Mengapa tertarik pada dunia lari?
Karena dari sekian banyak olah raga yang sudah saya pernah tekuni. Lari adalah yang paling efektif dan efisien karena bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, dan juga yang menggunakan kalori yang cukup besar ketika dilakukan secara konsisten setiap hari, sehingga gula darah dan berat badan terus terjaga.
Ketika memutuskan untuk membuat olah raga menjadi personal dan serius, apa yang dituju?
Seperti kebanyakan runners secara umumnya, saya ingin mencapai target terbaik saya dan berlari di Boston Marathon, dan tentunya juga ingin melihat lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang jatuh cinta dengan olah raga lari sehingga tingkat obesitas di negara kita semakin menurun.
Menurut Anggia, apakah profesi sebagai pelatih lari sudah berhasil membuat Anggia puas sebagai seorang olahragawan?
Tentunya dari sekian banyaknya tipe pekerjaan yang sudah pernah saya lakukan sebelumnya, menjadi Running Coach bukan hanya saya lakukan untuk mengasah talenta saya tetapi juga membantu orang banyak menjadi lebih sehat melalui olah raga lari.
Apa sebenarnya yang menarik dari dunia lari bagi Anggia?
Tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh, tetapi melalui olah raga lari saya juga melatih mental saya, dan menjadikan olah raga lari juga sebagai waktu meditasi (Time alone) dan relaksasi dari kegiatan saya sehari – hari.
Dengar-dengar Anggia juga memiliki profesi sebagai personal trainer dan fitness consultant, bisa diceritakan lebih lanjut?
Ditahun 2013 saya mengawali karir saya dalam bidang fitness sebagai Personal Trainer, namun berjalannya waktu dan bertambahnya kecintaan saya terhadap olah raga lari, maka saya fokuskan menjadi “Running Coach’, dimana didalam programnya diberikan konsultasi dan monitoring support.
Apa, sih, sebenarnya yang membuat Anggia sangat menyukai dunia olah raga?
Kalau sudah dilakukan cukup rutin dan lama akan memberikan efek ketagihan, pada saat sebelum, ketika berlari, dan setelah berlari, atau biasa disebut dengan istilah The Runners High.
Lalu mengenai Reborn Runners nih, sebagai pencetusnya, ceritakan dong latar belakangnya dan apa yang menjadi misi utama?
Latar belakang Reborn Runners dimulai dari pertemanan yang isinya orang – orang yang mempunyai kecintaan terhadap olah raga lari, yang akhirnya disadari bahwa untuk menyebarkan kecintaan terhadap olah raga lari diperlukan sebuah komunitas yang bisa menerima orang dengan kondisi stamina yang berbeda – beda dan dapat terus saling support sampai mereka dapat berlari lebih jauh dan cepat, dan tentunya menjadi lebih sehat dan mencintai olah raga lari.
Punya rencana jangka panjang untuk Reborn Runners?
Tentunya kami punya kerinduan agar dapat memfasilitasi pelari baru ataupun yang sudah pernah berlari namun ingin memulai kembali dengan coverage yang lebih luas sehingga kontribusi Reborn Runners sebagai komunitas lari dapat di rasakan di Indonesia dan bahkan dunia.
Apakah ada pengalaman paling berkesan sepanjang perjalanan sebagai pelaku olah raga ini?
Yang paling berkesan adalah moment ketika saya melakukan campaign “Run Because You Can” dengan tujuan memperkenalkan olah raga lari kepada publik, yang saya lakukan dengan berlari Marathon (42km) setiap hari dari tanggal 20 December 2014 – 20 January 2015 walaupun akhirnya hanya berhasil melakukan 26 marathon dalam waktu 31 hari namun saya sangat berharap campaign tersebut menginspirasi banyak orang untuk memulai olah raga lari.
Pernahkah Anggia mengalami cedera dalam melakukan olah raga, khususnya lari? Lalu bagaimana tuh mengatasinya ? Karena banyak dari kita cenderung suka malas memulai lagi ketika cedera.
Pernah beberapa kali di awal ketika saya memulai olah raga lari, dan cara penyembuhannya cukup simple dan ampuh, adalah dengan dikompres dengan es dan di stretch, namun setelah sembuh harus terus di latih agar otot kakinya semakin kuat.
Sejauh ini, hasil yang paling berkesan yang pernah dibuat atau dialami oleh Anggia ketika tanding atau melatih?
Hasil yang paling berkesan selama ini adalah ketika saya diberi kepercayaan untuk melatih 28 runners di Reborn Runners untuk event Maybank Bali Marathon 2017, dan hasilnya sebagian besar dari mereka memecahkan rekor lari terbaiknya. Untuk hasil yang berkesan secara pribadi adalah ketika saya berhasil berlari Marathon dengan waktu dibawah 4 jam dimana saat itu cuacanya tidak mendukung, hujan lebat dan juga angin besar di awal race Jakarta Marathon 2016.
Kami yakin nih, ke depan profesi ini pasti akan banyak peminatnya. Ceritakan ke kami dong hal-hal apakah dalam pekerjaan ini bisa membuat seseorang sukses?
Pastikan untuk terus menginspirasi orang disekitar kita dengan dua hal:
Sekarang banyak sekali orang yang juga menjalankan lifestyle dengan rajin berolahraga, menurut Anggia apa yang harus diperhatikan?
Bagaimanakah mengatur pola makan yang benar? Karena kami sebagai cewek-cewek mempunyai kecenderungan ngemil dan terkadang pola makan tak teratur
Pola makan tidak seharusnya jadi beban, jadi lakukanlah seperti biasa “Breakfast, Lunch and Dinner” hanya saja diusahakan untuk memilih kualitas makanan yang lebih bernutrisi, berserat dan less process. Begitu pula dengan cemilan diusahakan mengkonsumsi buah atau snack yang berserat seperti oat bar untuk mengurangi rasa ngantuk di sore hari. Dan last but not least, biasakan untuk membawa botol air sebanyak 1 – 1.5 liter setiap hari untuk mengurangi keinginan akan makan atau nyemil berlebihan.
Bagaimana caranya supaya kegiatan olah raga menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan?
Pernahkah Anggia merasakan bosan menjalani profesi ini?
Tentunya pernah. Ketika saya bosan saya cukup mengambil break satu sampai dua hari dan melihat kembali history di masa lalu ketika di awal memulai olah raga lari dan melihat kembali transformasi orang – orang yang pernah saya train selama ini. Setelah itu biasanya saya mendapatkan kembali semangat saya untuk berlari.
Tips apa saja yang bisa dibagikan kepada Sisters yang tertarik di bidang olah raga?
Terus tekuni apapun olah raga yang sisters cintai dan teruslah membantu orang banyak untuk menekuni olah raga tersebut. Jika semakin banyak orang yang terbantu melalui olah raga tersebut then you know that is your TRUE CALLING.
Terima kasih sudah berbagi dengan Sisternet, Anggia! Sukses selalu!
Foto: Instagram / @anggiasilalahi & @reborn.runners