Hai Sisters, tahukah kamu bahwa ada beberapa makanan yang memiliki nama lucu dan cukup ‘nyeleneh’? Makanan ini sering kita jumpai, bahkan kita juga sering memakannya, Sisters.
Tapi, apakah kamu tahu asal muasal mengapa makanan tersebut diberi nama demikian? Yuk, simak cerita di balik makanan bernama unik berikut ini!
Foto: multgrill.com
Sisters, hot dog dipopulerkan pertama kali pada tahun 1852 di Amerika Serikat. Tidak seperti sosis lainnya yang memiliki bentuk lebih besar, sosis dari hot dog dibuat lebih tipis. Sarungnya dibuat tembus pandang dengan isian daging cincang dan berbagai campurang rempah-rempah.
Bentuknya yang panjang ini dan mirip anjing tekel, maka ide dari bentuk ini dianjurkan oleh seorang pembuat sosis yang memang mempunyai hewan peliharaan anjing tekel. Sosis untuk hot dog adalah sosis frankfurter yang berasal dari Jerman. Meskipun sosis frankfurter berasal dari Jerman, hot dog dipopulerkar dan dihasilkan di Amerika Serikat, Sisters.
Foto: harinamanah.com
Kamu pernah mencoba nasi gandul, Sisters? Nasi gandul adalah makanan khas Pati yang melegenda di seluruh pelosok tanah air Indonesia. Nasi gandul yang berbahan dasar empal daging sapi, kuah santan, dan bumbu rempah-rempah khas Nusantara ini memberikan cita rasa wisata kuliner khas Pati yang menggugah selera.
Sejarah asal-usul nama nasi gandul khas Pati berasal dari sebutan "gemandul" atau "gandul" yang berarti "bergelantung". Sebutan nasi gandul atau sego gandul diambil dari cara penyajianya yang menggunakan daun pisang, sehingga posisi nasi tidak menempel langsung di piring. Posisi nasi beralas daun pisang inilah dikatakan sebagai "menggelantung", yang dalam bahasa Jawa disebut dengan "gemandul".
Foto: bisikan.com
Sisters, kue ini masih sering kita jumpai di tempat-tempat tertentu yang menjual jajanan pasar. Mengapa disebut dengan sebutan ini? Kue tete atau kue ape ini berasal dari Jakarta, bentuknya seperti kue serabi dan memiliki pinggiran yang krispi.
Bisa dibilang kue ape adalah pancake-nya Jakarta. Tapi beberapa orang menyebutnya dengan serabi Jakarta. Bentuknya yang menyembul di seperti dada membuat beberapa orang kemudian menyebutnya sebagai kue tete.
Foto: wisataindonesiana.com
Sisters, dalam makanan ini, kita tidak akan menemukan untaian rambut yang gimbal seperti Bob Marley pada sepotong tahu. Akan tetapi, makanan ini memiliki rasa yang sangat enak dengan berbagai bahan hingga dinamakan tahu "gimbal". Makanan khas kota Semarang ini hanya memiliki bahan-bahan dasar yang sangat sederhana dan umum digunakan untuk membuat racikan makanan. Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah rajangan kol mentah, tauge, telur, lontong serta tahu.
Dinamakan tahu "gimbal" salah satu bahan yang digunakan bernama "gimbal", yaitu sejenis makanan yang terbuat dari udang yang digoreng menggunakan tepung atau bisa dimasak seperti bakwan. Gimbal memiliki rasa yang merupakan perpaduan manis, pedas dan gurih yang sangat pas, serta digoreng dengan sangat kering. Tahu Gimbal rasanya jadi enak karena adanya campuran bumbu kacang yang khas ini, Sisters.
Foto: bandung-wae.blogspot.com
Nasi kucing adalah nasi yang awalnya biasa dijual di daerah Jogja dan Solo. Mendengar namanya, kamu tidak perlu takut, isinya bukan daging kucing, Sisters. Porsi makanannya yang cenderung sedikit membuat nasi ini dinamakan dengan nasi kucing.
Biasanya nasi kucing yang dibungkus dengan daun pisang dan kertas koran ini didampingi sate usus, tempe bacem, tahu goreng, sate telur puyuh, sate kulit, sate keong, ayam, bahkan ceker ayam dan masih banyak lagi lauk lainnya. Biasanya penjual nasi kucing berjualan di pinggir jalan dan menggelar tikar supaya pengunjung bisa duduk lesehan sambil menikmati makanan yang disajikan.
Kalau kamu sudah coba yang mana, Sisters?