Sisters, selama ini, jika kita berbicara mengenai seks, maka yang terbersit dalam benak sebagian besar orang adalah mengenai hubungan seks. Padahal, secara general seks itu adalah jenis kelamin yang membedakan pria dan wanita secara biologis.
Banyak orang masih menganggap tabu untuk membicarakan tentang seks, banyak yang menganggap bahwa sex education akan mendorong remaja untuk berhubungan seks. Sebagian besar masyarakat masih berpandangan bahwa pendidikan seks (sex education) adalah hal vulgar dan tabu untuk dibahas.
Pentingnya membahas tentang seks bukan hanya tentang hubungan seksual yang terjadi antara laki-laki dan perempuan. Pendidikan seks juga memberikan informasi mengenai pertumbuhan jenis kelamin laki-laki atau wanita. Bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi. Bagaimana alat kelamin itu berkembang pada tubuh wanita dan pada laki-laki. Tentang menstruasi, mimpi basah dan sebagainya, sampai kepada timbulnya birahi karena adanya perubahan pada hormon-hormon. Termasuk nantinya masalah perkawinan, kehamilan dan sebagainya.
Ada beberapa hal mengenai pentingnya pendidikan seks sejak dini, diantaranya yaitu untuk mengetahui informasi seksual bagi remaja, agar memiliki kesadaran akan pentingnya memahami faktor dan masalah yang berkisar pada seksualitas, serta memiliki kesadaran akan fungsi-fungsi seksualnya.
Dari ketabuan mengenai pendidikan seks yang benar di lingkungan sosial masyarakat, mereka akan mencari tahu sendiri melalui media-media yang menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain, VCD, majalah, internet, bahkan tayangan televisi pun saat ini sudah mengarah kepada hal yang seperti itu. Dampaknya, banyak hal-hal negatif yang bisa terjadi, seperti tingginya hubungan seks di luar nikah, kehamilan yang tidak diinginkan, bahkan penularan virus HIV dan penyakit lainnya.
Hal ini sudah ada sejak lama dan makin menjadi karena dipicu kemajuan teknologi yang pesat dan pula kurangnya pengawasan serta pengertian dalam menggunakannya. Namun kita tidak bisa menyalahkan teknologi sepenuhnya. Mencoba membatasi penggunaan atau memasang filter dalam hal teknologi memang bisa mengurangi perilaku seks bebas. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita mampu memberikan pendidikan seks kepada generasi muda.
Jadi, masih mau menabukan sex education?