Hai Sisters! Sudah tahu kan acara Coding Mum yang diselenggarakan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF)? Sebelumnya, Sisternet sudah meliput pembukaan acara yang diberi slogan Where Cool Mum Meets Code. Setelah 8 hari berlalu, acara ini berakhir pada Kamis, 9 Maret 2017. Lalu apa yang terjadi dengan para ibu-ibu yang awalnya tidak mengerti bahasa pemrogaman atau coding ini?
Baca juga: Coding Mum: Ciptakan Lapangan Kerja dan Sumber Pendapatan Baru Bagi Para Ibu
Bertempat di Ruang Emita, Grand Kemang Hotel, terlihat para peserta yang berupa ibu-ibu terlihat sumringah dan gugup. Beberapa di antaranya terlihat berdiskusi dengan teman duduknya sambil sesekali mengutak-atik kode di layar laptop. Maklum, Kamis siang itu menjadi saksi hasil belajar mereka selama mengikuti program Coding Mum.
Triawan Munaf selaku Kepala BEKRAF sedang memberikan kata sambutan bagi peserta Coding Mum.
Dua puluh peserta yang sudah mengikuti kegiatan ini akan mempresentasikan hasil coding mereka ke hadapan empat orang panelis yang akan menilai dan memberikan masukan. Adalah Kukuh T. Wicaksono selaku founder idblognetwork.com, Johanes Stevanus dari 7Eleven Indonesia selaku sponsor utama kegiatan ini, Miranti Serad dari Cinta Kartini Indonesia (CIRI), dan Mohammad Amin dari selaku perwakilan dari BEKRAF yang duduk di bangku panelis hari itu.
Sebelum presentasi dan penilaian hasilnya dimulai, Coding Mum: Where Cool Mum Meets Code dibuka terlebih dahulu dengan sambutan dari Ayu Heni Rosan (Ketua CIRI), Dr. Ing. Abdur Rohim Boy Berawi (Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan BEKRAF), dan Ellen Xie (Kolla Space). Tidak hanya itu, Triawan Munaf selaku Kepala BEKRAF pun turut menghadiri acara ini dan memberikan sambutan singkat, Sisters.
Para panelis yang serius memperhatikan presentasi peserta Coding Mum.
Seusai sambutan dari penyelenggara, maka penilaian hasil kerja peserta Coding Mum dinilai satu per satu. Para panelis memberikan komentar atas tampilan, fokus isi website, dan perihal teknis dari presentasi mereka. Tiap komentar yang diberikan, terlihat para peserta tersenyum, bahkan ikut berkomentar balik hingga memancing gelak tawa dari peserta lainnya dan para panelis yang hadir. Masing-masing dari mereka merasa mendapatkan manfaat dari mengikuti program ini.
Salah satu peserta yang selama program Coding Mum ini membangun website Amiraaraisa Nursingwear menyampaikan rasa senangnya sudah diajari coding. “Berkat Coding Mum, saya bisa bikin website sendiri dan hemat 15 juta,” tuturnya senang. Ia bercerita kalau dulu pernah ditawari jasa pembuatan website dengan biaya sejumlah itu. “Lumayan uangnya bisa dipakai beli pampers,” tambahnya yang mengundang gelak tawa.
Tidak hanya membawa tawa, cerita peserta juga ada yang mengundang haru. Pembuat website Ocha Boutique, misalnya, menceritakan perjuangannya sebagai seorang single parent dan ia merasa terbantu dengan adanya program Coding Mum yang dapat membantunya mempromosikan butiknya yang akan menyediakan busana muslimah.
Penyerahan sertifikat keikutsertaan pada peserta dari Komunitas Depok Menulis.
Setelah tiap-tiap peserta menyampaikan presentasi mereka, acara lalu diakhiri dengan pembagian sertifikat dan sesi foto-foto, Sisters. Seru ya!
Dengan menjadi member Sisternet, kamu bisa lho mendapatkan Special Privilege untuk mengikuti acara-acara seru seperti Coding Mum ini. Yuk daftar jadi member aktif Sisternet!
Foto: Dokumentasi Sisternet