Hai Sisters! Saat ini sudah tidak aneh lagi menjumpai para wanita meniti karier di luar rumah, baik di kantor, sekolah, rumah sakit, maupun pabrik. Walaupun demikian, ada beberapa jenis industri yang memang didominasi kaum pria, seperti industri manufaktur.
Bagaimana caranya agar tetap bertahan dan berprestasi walaupun lingkungan kerja didominasi kaum pria dan Sisters menjadi minoritas? Berikut beberapa tipsnya:
Menjadi minoritas kadang membuat kamu dipandang sebelah mata oleh rekan kerja. Keadaan itu perlu disikapi dengan bijak. Tidak perlu bertindak reaktif jika ada yang meremehkan kinerjamu, Sisters. Kuatkan mental untuk menghadapi cibiran atau sikap kurang kooperatif dari rekan kerja.
Ayo kobarkan semangat kerja dengan membaca kisah wanita yang sukses menjadi pemimpin di perusahaan. Pasti ada pelajaran berharga dalam perjalanan kariernya. Jangan menjadi lemah dan tidak bersemangat ketika menghadapi situasi yang kurang nyaman di pekerjaan. Saat tidak bersemangat, cari mood booster yang akan menguatkan kembali semangat kerjamu, Sisters!
Bersikap profesional akan membantumu mendapatkan rasa hormat dari rekan kerja. Salah satu caranya adalah untuk tidak meminta prioritas atau keistimewaan tertentu hanya karena Sisters adalah perempuan. Misalnya karena Sisters adalah seorang ibu, maka meminta pemakluman kalau datangnya terlambat atau keinginan untuk tidak wajib overtime atau lembur. Nope. Perilaku diistimewakan kantor akan membuat kita makin dicibiri orang.
Tetap ikuti aturan kerja yang dibuat perusahaan. Beberapa perusahaan memang memberi toleransi kepada pegawai perempuan, namun lebih dari itu bersikaplah dengan profesional. Kalau memang diberikan keringanan seperti cuti menstruasi atau cuti haid setiap bulan, maka bersyukurlah.
Jika belum menguasai suatu bidang, jangan segan untuk belajar, baik dari senior maupun belajar sendiri. Bersikaplah mandiri untuk menyelesaikan masalah, dan jangan ragu untuk meminta bantuan kalau kita kesulitan melakukannya sendirian. Jangan sampai merasa kamu perlu membuktikan kemampuan diri untuk mandiri, lantas kamu mengabaikan keberadaan senior dan rekan kerjamu. Kalau berakhir dengan positif sih bagus untukmu, tapi jika berujung pada kesalahan yang berakibat fatal terhadap kerjaanmu atau kerja tim, bagaimana?
Dalam bekerja pasti memerlukan kerjasama antar rekan kerja atau team work. Saat berada dalam tim, pergunakan dan tunjukkan potensi dan kinerja Sisters sebaik-baiknya. Pokoknya jangan mau hanya jadi follower, ambil peran yang Sisters kuasai.
Kalau kita bisa menguasai satu bidang kerjaan, akan menjadi nilai plus untuk diri kita sendiri, lho. Kalau sudah begitu, walaupun posisi kita sebagai perempuan adalah kaum minoritas, pasti rekan kerja akan menunjukkan rasa hormat mereka atas profesionalitas kerja kita. Bahkan bisa jadi kita menjadi tempat bertanya bagi rekan kerja lainnya. Kalau sudah begitu, menjadi minoritas bukan halangan lagi untuk tetap memiliki karier yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Yuk, kembali semangat bekerja!