Hai Sisters! Bisa bekerja dengan nyaman dan stabil adalah impian banyak orang. Namun, adakalanya berbagai kondisi menyebabkan Sisters tidak bisa bertahan lama di perusahaan.
Bisa jadi karena faktor keluarga, misalnya ada permintaan dari suami agar Sisters tidak perlu bekerja. Atau kondisi krisis ekonomi yang menyebabkan ada pengurangan karyawan perusahaan. Atau faktor lain seperti kondisi pekerjaan yang sudah tidak kondusif. Kondisi-kondisi ini menjadi pemicu Sisters untuk hengkang dari perusahaan, baik dengan mengundurkan diri maupun pensiun dini.
Sebelum mengambil keputusan untuk resign atau mengajukan pensiun dini, ada persiapan yang perlu diperhatikan, Sisters.
Terbiasa memiliki penghasilan sendiri, Sisters mungkin akan merasa "aneh" atau "kagok" jika hanya mengandalkan penghasilan suami. Jadi, persiapkan tabungan atau dana cadangan yang cukup untuk kebutuhan Sisters. Setidaknya selama 3 sampai 6 bulan ke depan setelah resign.
Persiapan investasi ini sebenarnya perlu dilakukan saat kondisi karir Sisters masih stabil dan suasana perusahaan masih kondusif. Terutama jika Sisters adalah karyawan perusahaan swasta yang beresiko terkena krisis.
Jika Sisters terkena PHK dan mendapat pesangon, manfaatkan uang pesangon dengan bijaksana. Gunakan untuk menambah investasi, terutama investasi yang beresiko rendah seperti deposito dan tabungan. Jika akan memulai usaha, sebaiknya jangan gunakan seluruh uang pesangon yang ada, tetap sisihkan sebagian untuk dana darurat.
Persiapan mental tak kalah pentingnya dengan persiapan finansial. Sisters perlu menyiapkan mental dan kondisi psikologis agar tetap happy dan nyaman walaupun tidak berkarir di perusahaan. Sebagian perempuan tidak mempermasalahkan kondisi keuangan pasca resign, namun lebih mengkhawatirkan kondisi psikologis saat tidak lagi bekerja atau berkarir.
Sebelum resign, coba ikuti training persiapan masa pensiun dini. Harapannya bisa menguatkan mental sebelum mengambil keputusan besar untuk berhenti bekerja. Sisters perlu juga bergabung dengan komunitas ibu-ibu yang produktif dari rumah. Baca kisah inspiratif para perempuan yang mendulang sukses di berbagai bisnis, justru setelah mereka terkena PHK.
Ketika beralih kesibukan, dari bekerja kantoran menjadi pengusaha maupun menjadi ibu rumah tangga, perlu persiapan manajemen waktu yang baik. Saat baru resign boleh sajalah menikmati masa santai atau waktu luang, namun jangan sampai terlena. Sisters boleh menikmati kebebasan dari rutinitas, asalkan tidak kebablasan.
Jika memutuskan menjadi ibu rumah tangga, tentukan hal-hal produktif yang ingin dilakukan. Seperti belajar memasak, berolahraga, atau hal-hal yang berhubungan dengan buah hati. Misal saja, setiap hari mengajarkan si kecil dua kosa kata bahasa asing. Atau bisa mengisi waktu luang dengan mengikuti komunitas positif di sekitar seperti PKK, Posyandu atau pengajian rutin.
Jika saat bekerja Sisters terbiasa bangun pagi, tetap pertahankan kebiasaan ini. Pokoknya luangkan waktu untuk tetap menjaga potensi diri. Misal, dengan tetap aktif atau bergabung di milis komunitas, seperti komunitas terkait manajemen kualitas, keuangan atau sumber daya manusia.
Jika memutuskan menjadi pengusaha atau berwiraswasta, pastikan siap dengan waktu bekerja dan istirahat yang tidak menentu. Contohnya, Sisters harus tetap bekerja di hari Sabtu dan Minggu. Walau begitu, tetap sempatkan "me time" agar tidak terjebak dalam rutinitas wirausaha yang menyita banyak waktu dan energi.
Semoga tips di atas bisa membantu Sisters dalam mempersiapkan diri untuk resign atau pensiun dini ya.
Pic : www.freepik.com