Tulisan ini adalah Artikel Terbaik Pilihan Sisternet pada Kontes Menulis Resolusi Sisters 2017.
Ketika tahun baru tiba dan kita melakukan 'flashback', melihat kembali tahun kita yang lalu, tentu ada beberapa hal yang menjadi bahan perenungan. Salah satunya adalah, kegagalan.
Kegagalan ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Seperti, gagal dalam hubungan dengan orang terdekat, gagal dalam mengembangkan bisnis dan karir, gagal dalam mencapai suatu tujuan dalam tujuan setahun, dan juga kegagalan untuk membuat resolusi itu sendiri.
Oh tentu saja, jawabannya, tidak.
Tapi sayangnya, yang perlu kita ketahui, tidak ini ada dalam berbagai bentuk juga. Tidak menyerah dalam berusaha mencapai apa yang kita inginkan, tapi juga ada tidak melanjutkan apa yang kita inginkan. Dalam konteks ini, mari kita bahas dua-duanya.
Mungkin jika kita tidak ingin menyerah dengan usaha kita mencapai sesuatu, itu baik. Tapi, alangkah baiknya jika kita memperhatikan kondisi diri kita sendiri dan melihat cara kita meraihnya. Banyak jalan menuju Roma, bukan? Saat kita gagal meraih resolusi tahun lalu, kita mungkin akan menjadi pesimis tahun ini, bahwa tahun ini akan seperti tahun sebelumnya.
Saat kita mengevaluasi diri kita, kita seharusnya sadar.
Sadar bahwa mungkin kita mampu mewujudkannya. Mungkin ada kerikil atau ganjalan kecil yang menghambat. Inilah yang seharusnya kita koreksi. Apakah kerikil dan ganjalan kecil ini berpengaruh dalam hidup kita. Entah itu sifat kita, pengaruh buruk dari orang dekat, tidak mau mengandalkan kemampuan kita dan memilih pesimis, godaan yang tidak berguna, juga hal-hal lainnya. Kita yang seharusnya paling tahu apa yang menjadi kerikil itu.
Saat kita mengerti diri kita sendiri, seharusnya kita mampu membuat resolusi dan mewujudkannya di tahun ini.
Sekarang coba renungi kata 'tidak' yang kedua. Kadangkala kita memiliki resolusi yang mungkin kita tahu tidak dapat menggapainya. Bukan, bukan bermaksud mengatakan bahwa kita tidak mampu atau tidak pantas. Hanya saja kita tahu itu tidak sesuai dengan kata hati. Atau sebenarnya kita tidak ingin melakukannya, namun mau tak mau harus melakukannya. Entah karena paksaan atau tekanan.
Atau mungkin saja kita terlalu banyak membuat resolusi. Terlalu ambisius sehingga ada banyak yang tercecer dan terbengkalai. Tentu saja hal ini tidak saja terasa seperti kegagalan, tapi juga sesuatu yang disayangkan bukan? Pada akhirnya ini membuat kita bekerja setengah-setengah dan tidak totalitas. Resolusi yang seharusnya membuat jalan hidup lebih baik, tapi justru menjadi tekanan dalam menjalani hidup sehari-hari.
Ayo mulai menata kembali resolusi kita. Step by step, pelan tapi pasti. Ikuti kata hati, buat enjoy diri sendiri. Jangan memaksakan dan menekan diri kita untuk mencapai target. Apa pun yang terjadi, bersyukur dan terus tersenyum.
Setiap hal yang terjadi dalam perjalanan resolusi kita, entah yang harus dikikis atau dijalani, adalah proses. Keduanya akan membawa kita pada hidup yang lebih baik, Sisters.
Menjalani resolusi dengan bahagia dan tanpa paksaan, tentu kelak saat kita flashback, kita tidak akan menyesalinya, dan siap menjalani resolusi selanjutnya. Selamat membuat dan menjalani #ResolusiSisters2017!