Mendengarkan omelan atau umpatan orang lain memang bukan sesuatu yang menyenangkan, apalagi jika tertuju pada kita, Sisters. Sesabar apapun kamu, pasti hati dan telinga akan ‘panas’ mendengar omelan. Terkadang emosi kita pun turut tersulut sehingga ingin balas marah-marah. Lumrah saja sih, kamu kan juga manusia yang memiliki emosi, Sisters.
Hanya saja bila kamu mengalami ini di kantor, dengan bos yang bertemperamen panas dan gampang meluapkan amarahnya, tentu masalahnya lebih rumit. Banyak hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum balas marah-marah. Kamu tentu tidak ingin makin memperkeruh suasana serta membahayakan posisimu di kantor, kan?
Lalu apa yang harus dilakukan? Coba ikuti tips berikut, Sisters!
Daripada ikut-ikutan emosi, lebih baik kamu tenangkan diri. Ingatlah bahwa masalah selalu ada di dunia kerja dan segala sesuatu pasti ada solusinya. Dimarahi bos atau mendengar omelan rekan kerja adalah resiko di tempat kerja.
Jangan tergesa-gesa menyalahkan orang yang sedang marah, apalagi sampai balas marah. Hindari melakukan hal yang dapat memperkeruh suasana, Sisters. Ingat, memilih untuk menahan emosi akan membantu pencapaian solusi daripada ikut-ikutan marah.
Sebesar apapun amarahnya, cobalah untuk menyimak dan mendengarkan isi omelannya. Bos kamu marah-marah pasti ada alasannya, Sisters.
Sudah mendengarkan isi marah-marahnya, sekarang coba pahami sebabnya, Sisters. Apakah amarah si Bos ini bersifat profesional atau personal? Kamu yang jadi penyebab kemarahannya? Bila jawabannya iya, akui kesalahanmu dengan sikap sportif dan minta maaf serta segera introspeksi diri. Bila tidak, lakukan pembelaan dirimu nanti ketika Bos sudah tenang. Yang perlu kamu lakukan adalah tetap tenang.
Jika memang kamu berada di pihak yang salah, dengarkan pendapat pihak lain sekalipun itu kritik. Dengan demikian kamu mampu mengembangkan diri sekaligus belajar mengatasi setiap permasalahan termasuk mengatasi stres dan menemukan solusi, Sisters.
Penting untuk kamu ketahui, kecakapanmu menahan dan mengelola emosi membuat kamu lebih rasional dalam menyelesaikan setiap masalah yang anda hadapi di dunia kerja. Tentu saja kepiawaian dalam mengasah emotional quotient akan membantu kamu mencapai karier yang menjulang. Selamat bekerja, Sisters!
Foto: pixabay