Sisters, saat ini perusahaan startup terus menjamur dan menjadi favorit para fresh graduate untuk lebih memilih berkarir dibandingkan di perusahaan ternama. Memang banyak keuntungan yang akan kamu dapat ketika memilih perusahaan startup sebagai tujuan karier, salah satunya adalah tim kerja yang nyaman, informal, dan juga fleksibel.
Tapi tentunya bekerja di perusahaan startup tidak melulu mulus seperti dalam bayangan. Ada beberapa kelemahan di dalamnya yang membuat kamu layak untuk berpikir lebih serius sebelum menjajaki dunia startup yang menantang. Apa saja? Yuk, simak dibawah ini!
Tidak Ada Tunjangan
Jangan berharap terlalu banyak akan adanya tunjangan kerja bagi karyawan di perusahaan startup. Memang kebanyakan startup tidak memberikan tunjangan untuk para pekerjanya. Suasana kerja yang santai ditambah gaya kerja yangg modern dianggap mampu menggantikan mewahnya tunjangan yang biasanya diberikan oleh perusahaan konvensional, Sisters.
Gaji Yang Tak Tentu
Di perusahaan startup kamu memang diperbolehkan untuk mengajukan gaji sesuai dengan skill yg kamu miliki. Sayangnya, besaran gaji yang kamu dapat bisa sangat fluktuatif tergantung prestasi dan keuntungan yang didapat oleh perusahaan. Jadi, jangan heran kalau kamu merasakan ketidakpastian finansial saat memilih berkarier di perusahaan startup, Sisters.
Harus Bisa Multitasking
Sisters, perusahaan startup itu penuh 'trial and error’ lantaran belum kokoh seperti perusahaan ternama lainnya. Ini yang membuat tidak ada aturan baku dalam bekerja di perusahaan startup. Dengan demikian, startup biasanya menuntut fresh graduate untuk melakukan dua tiga bahkan empat pekerjaan sekaligus di luar skill dan jobdesknya. Ini terjadi karena belum ada tim ahli khusus untuk menangani bidang-bidang tertentu layaknya perusahaan biasa.
Peraturan Yang Tidak Kaku
Sisters, di perusahaan besar biasanya karyawan baru akan mengikuti norma dan peraturan yang berlaku. Namun berbeda halnya dengan di dunia startup, fresh graduate memiliki kesempatan untuk menentukan norma apa yang berlaku dalam perusahaan tersebut. Kultur dalam perusahaan startup biasanya adalah ketentuan dari diskusi pihak-pihak yang berkepentingan. Seperti contohnya jika pekerjaan tersebut cukup fleksibel, ia tidak harus datang ke kantor dan bisa mengerjakan tugas dari rumah.
Menuntut Inisiatif
Perusahaan startup biasanya akan memberi kebebasan pekerjanya untuk berkembang sendiri tanpa campur tangan atasan. Yang terpenting karyawan mengerti benar akan tugas yang diberikan padanya maka perusahaan akan memercayakan kepada karyawan. Hal ini tentu akan terasa lebih sulit untuk para fresh graduate yang minim pengalaman dan sangat butuh banyak bimbingan, Sisters.
Intinya, setiap perusahaan memiliki ketentuan yang berbeda. Kalau ketenangan dan fleksibilitas yang kamu utamakan untuk bekerja lebih giat, kenapa tidak? Bekerja di startup bisa jadi batu loncatan untuk kamu membuka startup sendiri, bukan?