Hai Sisters! Sekarang Sisternet punya rubrik mingguan baru: Man of the Week! Melalui rubrik ini, Sisternet akan ngobrol dengan pria-pria sukses dan bertalenta dalam bidangnya, terutama di bidang entrepreneur. Sebagai pembuka, Sisternet berkesempatan ngobrol dengan Didiet Maulana!
Lelaki kelahiran Jakarta ini adalah salah satu fashion entrepreneur papan atas Indonesia. Desain-desainnya di bawah brand IKAT Indonesia dan Svarna by Didiet Maulana sudah dipakai oleh banyak artis papan atas Indonesia, dari Andien, Dian Sastro, Chicco Jerikho, dan banyak lagi! Nggak cuma itu, pada tahun 2016 lalu, desain dari lelaki yang akrab dipanggil Mas Didiet ini, menjadi salah satu suvenir yang dibagikan di ajang beken Grammy Awards. Inspiring, Sisters!
Mari simak obrolan Sisternet dengan Didiet Maulana yang baru-baru ini juga ditunjuk sebagai NIKON Icon Indonesia!
Hai Mas Didiet! Terima kasih atas waktunya untuk berbagi cerita di Sisternet! Sekarang sedang sibuk apa?
Sekarang sedang sibuk mempersiapkan koleksi pra Purnama 2017, yaitu sebuah koleksi yang menjembatani antara koleksi Mentari (Spring Summer) dan Purnama (Fall Winter).
Wah, sibuk banget nih. Oh iya, dengar-dengar Mas Didiet dulu belajar menjadi arsitek. Akhirnya bisa terjun ke dunia fashion ini, apa yang terjadi?
Nah, jaman dulu itu banyak banget keinginannya, istilah anak sekarang itu BM alias Banyak Mau. Akhirnya dipilih sebuah jurusan yang bisa mengakomodir hobi melukis dan di satu pihak suka banget dengan matematika. Akhirnya dipilih arsitektur, deh. Tapi belum sempat jadi arsitek, sudah bekerja di media, yaitu broadcast station MTV.
Sekitar 4 tahun kemudian masuk ke fashion retail selama 7 tahun. Memang dari kecil suka sekali menggambar baju-baju dan mendesain busana. Kerja di retail fashion dalam divisi marketing, jadi semakin mengasah keterampilan dan kepekaan dalam membaca tren.
Oh, jadinya dimulai dari bekerja di bidang retail fashion ya. Terus bagaimana cara Mas Didiet membangun networking setelah banting setir?
Networking dibangun sejak bekerja di media. Kebetulan ditempatkan di divisi Talent and Artist Relations. Sehari-hari hubungannnya dengan artis-artis dan musik label. Dari sini network dengan artis jadi lumayan banyak. Setelah itu ketika di dunia retail, kita jadi kenal banyak media juga dan para customer-customer. Menjalin hubungan yang sincere itu penting. Karena berteman itu tidak akan ada ruginya.
Wah, benar juga! Bukan menjalin hubungan dengan melihat kesempatan berbisnis saja, tapi juga menjalin pertemanan dengan sungguh-sungguh, ya. Omong-omong, kenapa dunia fashion menantang buat Mas Didiet?
Setiap hari adalah proses belajar. Dan setiap hari ada saja hal yang baru. Apakah itu teknologinya, apakah itu inspirasinya, material, cara promosi, banyak sekali dinamikanya dalam dunia fashion. Selain itu membuat sesuatu yang membuat hati puas namun juga memiliki nilai jual adalah tantangan tersendiri bagi saya.
Nah, siapa yang jadi inspirasi Mas Didiet saat memulai karier sebagai fashion designer?
Valentino, Edward Hutabarat, YSL.
Kalau inspirasi desain, biasanya dapat dari mana?
Dari mana-mana, ya tempat liburan, alam, makanan, tapi paling banyak sih dari traveling.
Wah kalau begitu, inspirasi tanpa batas ya, Mas. Menurut mas Didiet sendiri, sejak berkarier di bidang fashion, apa pencapaian terbesar sampai saat ini?
Berkolaborasi dengan TUMI. (red. TUMI adalah global leading brand produk-produk mewah untuk kebutuhan traveling, bisnis, dan lifestyle.)
Apakah Mas Didiet merasa apa yang sekarang sudah dicapai sebagai kesuksesan?
Setiap hari adalah kesuksesan. Sukses itu bukan tujuan akhir. Sukses itu adalah proses. Jadi dinikmati saja setiap hari sebagai sebuah kesuksesan. Merayakan indahnya hidup.
Oh. Kalau begitu, di titik apa kesuksesan itu menjadi nyata buat Mas Didiet?
Ketika bisa tersenyum dan bernafas lega.
Simpel tapi terasa banget nih definisi suksesnya Mas Didiet. Bicara tentang karier sebagai fashion entrepreneur, apa suka duka membangun IKAT Indonesia?
Kalau memulai entrepeneurship, sudah pasti banyak sekali suka dukanya. Kalau sukanya ya sudah pasti kita merasa terapresiasi ketika karya kita dipakai oleh orang lain. Dan tantangan itu pasti ada. Terutama ketika kita ingin mengembangkan usaha tapi dana ketika itu belum cukup. Jadi harus giat jualan sampai bisa mengembangkan usaha kita.
Menurut Mas Didiet, apa yang harus ada dan tidak boleh hilang saat memulai bisnis seperti IKAT Indonesia?
Yang harus ada adalah ketekunan, keyakinan dan kepercayaan. Kalau punya usaha sendiri itu kita dituntut untuk punya kemampuan menyemangati diri sendiri. Dan juga kita harus membuat sebuah ekosistem agar bisa berlangsung secara kesinambungan.
Caranya menyikapi kegagalan atau penolakan saat berbisnis?
Pastinya melihat apa yang salah, menerima kritik dan belajar lagi.
Ada tips untuk menghadapi kompetitor?
Ajak menari, agar bisa semakin banyak yang mengolah tenun. Mari merayakan kekayaan Indonesia dengan tidak melihat kompetitor sebagai lawan, tetapi kawan yang bersama sama berusaha untuk meningkatkan nama besar Indonesia.
Jadi kompetitor ada bukan sebagai lawan, malah jadi sparing partner, ya. Menarik. Ke depannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, hal-hal apa yang ingin Mas Didiet capai?
Membuat brand IKAT Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menjadi bintang di dunia internasional.
Apa yang menjadi visi dan misi Mas Didiet melalui keberadaan IKAT Indonesia?
Kita ingin menjadi sebuah pengingat kepada generasi muda akan apa yang dimiliki oleh negara ini. Apa yang membuat kita menjadi sangat bangga ketika mengingat nama Indonesia dan menjadi bagian darinya. Kami juga ingin sekali mengangkat para perajin sehingga mereka semakin bersemangat dan semakin banyak pula yang mendukung mereka. Kami ingin semakin banyak orang-orang menggunakan hasil karya anak bangsa.
Membangun negeri ini bersama-sama, ya. Got it! Terima kasih sudah berbagi di Sisternet, Mas Didiet. Sukses selalu! Terakhir, ada pesan untuk para Sisters yang mungkin ingin berkarier sebagai fashion designer atau entrepreneur di bidang lainnya?
Banyak belajar, temukan keunikanmu, bikin sesuatu yang beda.. and don’t forget to have FUN!
Ingin Sisternet mewawancari entrepreneur favorit kamu untuk rubrik Man of the Week? Kirimkan saran kamu ke info@sisternet.co.id atau tulis komentarmu di bawah ini, Sisters!