Hai Sisters! Mendekati akhir tahun, biasanya sebuah perusahaan akan super sibuk karena ingin menyelesaikan semua proyek-proyeknya sebelum liburan akhir tahun tiba. Kalau sudah begini, siap-siap saja dengan jam-jam ekstra yang harus dihabiskan di kantor untuk lembur.
Di antaramu ada yang senang kalau harus bekerja lembur, Sisters? Hati-hati, lho. Bekerja lembur terlalu sering bisa berakibat buruk bagi kesehatanmu, bahkan bisa menjadi penyebab kematian. Apa saja mereka?
Lembur di kantor, berarti matamu juga harus bersiap menatap layar komputer lebih lama. Ini menyebabkan keluhan kesehatan berupa ketegangan pada mata. Biasanya keluhan satu ini juga disertai dengan sakit kepala dan mata kering. Kadang bisa menyebabkan pandangan menjadi kabur karena mata terlalu lelah.
Ketika tubuh sudah lelah, tetapi pekerjaan masih jauh dari kata selesai, kadang kita memilih untuk menggunakan stimulan agar tubuh tetap fit saat lembur. Kafein, nikotin, dan minuman berenergi adalah tiga stimulan yang sering dikonsumsi para pekerja yang menghadapi lemburan. Sayangnya, kedua stimulan ini punya efek samping: membuat kecanduan, yang tentunya dalam jangka panjang tidak baik bagi kesehatanmu, Sisters.
Bekerja ekstra di kantor sama saja dengan waktu duduk yang lebih lama. Terlalu banyak duduk, menurut berbagai penelitian ilmiah, bisa berakibat buruk bagi kesehatanmu. Salah satunya adalah menyebabkan nyeri punggung yang berkepanjangan, terutama ketika postur tubuhmu saat duduk tidak benar, ditambah lagi leher yang terus-terusan menunduk untuk menatap layar komputer. Banyak duduk juga menyebabkan meningkatkan resiko mengidap penyakit seperti diabetes, obesitas, kanker, atau serangan jantung.
Karena harus lembur, kita cenderung mengabaikan waktu tidur agar bisa lebih produktif. Akhirnya ketika bisa beristirahat pun kualitas tidurmu berkurang dan cenderung tidak nyenyak. Padahal dampak kurang tidur bagi kesehatan kita juga banyak, misalnya menjadi lebih susah fokus, berat badan naik, dan emosi yang lebih susah dikontrol.
Bekerja terlalu lama memberikan tekanan pada psikologis kita. Dari stres akan pekerjaan yang tidak kunjung selesai, sampai akhirnya mengalami depresi karena tidak memiliki waktu untuk diri sendiri ataupun teman dan keluarga. Dampak psikologis ini seringkali diremehkan orang-orang lebih dari dampak yang dirasakan oleh tubuh, padahal ketika psikologis kita terganggu, maka kondisi tubuh pun akan memburuk.
Melihat bahaya yang mengancam kesehatan kita bila terlalu sering lembur, baiknya kita tahu kondisi diri sendiri, Sisters. Jangan abaikan sinyal-sinyal SOS yang diberikan oleh tubuhmu saat lembur. Know your limit and know your body. Okay, Sisters?
Foto: freepik